Selasa, 06 Januari 2009

“Tak infakkan semua aja”

Kelas udah sepi. Semua muridku udah menuju ke para penjemput mereka. Tinggal aku seorang diri membereskan sisa-sisa ‘pesta pora’ meski calon mujahid-mujahid kecil tadi udah kerja bakti membersihkannya sekuat tenaga. Tiba-tiba seorang ikhwan kembali dan menghampiriku. Oh, Rival.


“Us, tadi liat uang seribu ndak?”

“Oh, iya, tadi ditemukan sama mbak Anik. Nih..”

Aku buka kotak infak dan memberikan uang seribu yang ditemukan Anik saat bersih-bersih tadi.

“Kok dimasukkan kotak infak sih us...”

“Kan ustadzah ndak tau itu uang siapa. Jadi mbak Anik ustadzah suruh untuk masukin uangnya ke kotak infak. Lumayan kan, kalo uangnya diinfakkan”

“Uangnya mau tak buat beli jajan, us..

Eh, ntar aku beli jajannya 500 aja wis.. Yang 500 kuinfakkan”

“Hebat!”


Si Rival langsung berlari keluar. Aku melanjutkan kegiatanku sambil berfikir, bagaimana ya, caranya biar anak2 gemar berinfak. Pernah juga kujelaskan pada mereka bagaimana Allah dalam surat Al Baqarah ayat 261, akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah dan berinfak. Tapi khasiat penjelasanku hanya mempan pada beberapa anak. Seperti si Ifa, yang pada suatu jumat, malu-malu mendekatiku lalu berbisik.. ‘Us, infak seratus boleh ndak?”


Ah, semoga Allah membuka hati mereka untuk gemar menyisihkan harta dan membelanjakannya di jalan yang diridhoi-Nya.


Belum selesai kumenata meja, si Rival kembali lagi dengan penuh semangat...

“Us, uangnya 1000 tak infakkan semua aja”

“Lho, ndak jadi beli jajan nih?”

“Ndak. Tu, buat infak semua ajah”


Masya Allah, betapa aku bangga pada ikhwan satu ini, anak yang berhasil menang dari orang tuanya karena sebuah janji atas hasil evaluasi, jika dapat senyum semua, dia berhak mendapat mainan!


Kuelus kepalanya sekilas sambil berkata

“semoga Allah terus melipatgandakan pahalamu ya, kak!”


Entah apa yang membuatnya berubah pikiran untuk menginfakkan semua uang yang dipunyanya saat itu, yang jelas dia bersemangat membalas pernyataanku..

“Yaaa!”


“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqarah:261)

Tidak ada komentar: